Museum Batik Pekalongan

Batik, pastinya jadi hal pertama yang muncul dipikiran kita saat mendengar kata kota Pekalongan. Memang benar sih, soalnya tujuan utama saya dan beberapa teman bertolak ke kota Batik ini sebenarnya untuk menghadiri pernikahan salah satu teman kantor. Tapi berbelanja batik otomatis berada di deretan teratas dalam daftar tujuan kami.

Biarpun sudah belanja batik sampai puas, tetap nggak lengkap rasanya kalau berkunjung ke kota Batik cuma untuk belanja batiknya saja. Jadi, sebagai anak muda yang ngaku-ngaku mencintai budaya Indonesia, makanya kami juga menyempatkan diri buat mampir ke Museum Batik Pekalongan yang keberadaannya hadir untuk melestarikan dan memperkenalkan batik sebagai salah satu budaya kebanggaan Indonesia.

Museum Batik Pekalongan

Untuk memasuki museum ini, kalian harus membayar tiket masuk terlebih dahulu di tempat administrasi. Tiketnya sendiri dikenakan 5000 rupiah untuk orang dewasa dan 1000 rupiah untuk anak-anak. Uang retribusi yang kita bayarkan ini akan digunakan untuk perawatan dan keberlangsungan museum.

Begitu masuk ke dalam gedung, kami langsung disambut oleh seorang tour guide yang selanjutnya memandu kami untuk keliling museum. Sebelum berkeliling, guide kami menjelaskan sedikit tentang sejarah bangunan museum ini.

Bapak tour guidenya asik banget dan lucu

Menurut ceritanya, museum batik ini menempati bangunan kuno peninggalan Belanda. Walaupun sudah melalui beberapa kali renovasi, tapi bangunannya masih terjaga seperti bentuk aslinya yang didirikan sejak tahun 1900an. Awalnya gedung ini berfungsi sebagai kantor administrasi keuangan pabrik gula yang ada di sekitar area karisidenan Pekalongan. Lalu gedung ini sempat mengalami beberapakali perubahan fungsi yaitu sebagai Balai Kota, Kantor Walikota, hingga komplek perkantoran pemerintah kota.

Ruang pamer beserta modelnya. *Ngarep ;p

Ruangan dalam museum sendiri terbagi jadi 3 ruang pameran, ruang perpustakaan, ruang audio visual, kedai batik dan workshop. Di dalam ruang pameran terdapat jenis-jenis kain batik, pakaian adat dari kain batik dan alat-alat untuk membatik seperti canting dan malam. Canting adalah alat untuk membuat batik tulis, dan ternyata memiliki berbagai ukuran tergantung fungsinya. Canting kecil dipakai untuk membatik motif kecil dan canting besar dipakai untuk mewarnai bagian yang lebih besar.

Berbagai ukuran canting

Sedangkan tinta untuk membatik disebut malam. Bahan yang digunakan untuk membatik juga bermacam-macam. Ada pewarna alami yang berasal dari tumbuhan untuk menghasilkan warna kecoklatan dan pewarna dari bahan kimia. Selain bahan untuk membatik, kain batik dari Sabang sampai Merauke, hingga kain jenis teknik batik dari manca negara juga terpampang nyata disini.

Salah satu koleksi Batik Nusantara

Nah, ini bagian yang paling seru dari dari semuanya, yaitu ruangan workshop. Jadi bukan cuma bisa ngeliat-liat kain batik dan alat-alat yang digunakan dalam membuat batik, tapi pengunjung juga bisa mencoba sendiri dan belajar bagaimana proses pembuatan batik dari nol sampai menjadi sebuah kain batik.

Disini kita diajarkan cara membuat batik tulis kreasi sendiri dengan potongan kain dan lilin malam yang sudah disediakan. Tapi kita nggak akan membuat kain batik itu sampai jadi, karena prosesnya yang panjaaaaaang banget. Jadi kita hanya berkesempatan untuk membuat patternnya saja lalu proses selanjutnya akan dijelaskan satu persatu melalui gambar yang dipajang di tembok ruangan workshop.

Pengalaman pertama membatik, masih mencong sana-sini :D

Lilinnya lumayan panas, jadi tangan yang pegang kainnya mesti dikuat-kuatin supaya coraknya gak belepotan.

Nah ini dia lilinnya

Nggak cuma memamerkan koleksi batik, Museum Batik Pekalongan ternyata menjadi salah satu pusat pelatihan membatik dan pusat untuk belajar tentang batik.

Pelajar dan pengunjung umum bisa belajar membuat batik atau bahkan melakukan penelitian mengenai budaya batik. Museum Batik Pekalongan juga mempunyai program-program pelatihan membatik baik ke masyarakat secara langsung, ke berbagai sekolah, hingga ke berbagai institusi lainya.

Demi melestarikan budaya batik, piham museum melakukan kerjasama dengan berbagai pihak. Semuanya dilakukan sesuai dengan komitmen Museum Batik Pekalongan untuk dapat terus menjaga dan melestarikan budaya warisan nenek moyang kita.

Beberapa cetakan untuk membuat batik cetak

Proses pencucian dan penjemuran kain batik setelah selesai diwarnai

Setelah puas belajar tentang cara membuat batik dan mengelilingi bangunan museum yang cukup bersejarah, kalian bisa berfoto-foto ria di taman yang terdapat di dalam museum sebelum mengakhiri perjalanan ini. Karena kami datang di hari biasa, maka museum juga nggak terlalu ramai jadi lebih leluasa untuk berfoto tanpa kuatir terganggu dengan pengunjung lain yang berwara-wiri.

Goodbye Museum Batik Pekalongan.. 

Icon kota batik di depan Museum Batik Pekalongan

Sampai jumpa di cerita jalan-jalan Triple8 lainnya guys... (SNL)


Alamat:
Jl. Jatayu No.3, Panjang Wetan, Pekalongan Utara,
Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51141

Telp: (0285) 431698

Jam operasional museum:
Senin-Minggu: 08.00 - 15.00
Tutup pada hari libur nasional. 




Follow my Instagram:
susannancy

Comments

Popular Posts